Selasa, 28 April 2020

Kreatif "Lumban Lampion-Mentawai" dari Benang Jahit

MENTAWAI (NUSANTARANEWS. NET)  - Lampion dari Benang Wol Nan Cantik dan Unik Kreatif merajut lampion benang Penerangan lampu tentu sudah menjadi kebutuhan untuk menjalani berbagai aktivitas terutama di dalam ruangan. Namun tidak hanya sebagai alat penerang ruangan, lewat tangan-tangan kreatif para perajin, lampu bisa sekaligus menjadi penghias ruangan. Sudah banyak kreasi bentuk maupun bahan baku lampu yang digunakan para perajin untuk menciptakan keunikan dalam produknya.

Lampu dengan berbagai inovasi bentuk dan bahan baku ini banyak dibutuhkan untuk aksesori interior hotel, restoran hingga kafe dan lampu tidur, Lampu dekorasi seperti ini juga banyak dicari untuk memperindah ruangan pada saat acara-acara spesial seperti pesta pernikahan dan ulang tahun.
   Kreasi Lumban Lampion Mentawai.  

Salah satu inovasi lampu dekorasi yang unik dan memiliki nilai kreativitas tinggi adalah lampu dari untaian benang. Bentuk lampu ini beraneka macam dan mampu memberi nuansa berbeda karena cahaya dari lampu menerabas benang.

Lampion itu merupakan hasil kretifitas Lumbanraja dan Meski baru berjalan dua bulan terakhir, namun peminat lampion unik itu cukup banyak, khususnya kaum remaja. Konon lampion itu biasa digunakan sebagai hadiah ulang tahun dan perhiasan di kamar.

"Puji Tuhan Lampion ini cukup diminati karena memang bukan lampion biasa saja. Saya juga hiasi sejumlah karakter tokoh kartun dan klub sepak bola ternama atau tergantung pemesannya mau diberi hiasan apa," kata Lumban, Selasa, (28/4/2020).

Lumbanraja mengaku, kreasinya itu terinspirasi dari kerajinan tangan berupa bola yang terbalut dengan benang jahit yang dilihatnya di internet. Melalui sejumlah percobaan, ia pun mencoba menggulung bola plastik dengan benang wol untuk dijadikan lampu.

Terbalut benang wol, memakai ternuat dari balon. Alhasil, keinginannya untuk membuat lampion dari benang wol itu pun tercapai meski sempat beberapa kali mengalami kegagalan.

"Buatnya cukup mudah tidak perlu banyak bahan. Balon dilumuri lem kayu kemudian dibalut dengan benang wol. Kalau sudah terbentuk menyerupai bola, dilumuri lagi dengan lem kayu agar benang wolnya lebih kaku. Kalau sudah dijemur sampai kering, setelah itu balonnya tinggal dikempiskan dan dilepas saja," ujarnya

Ia menjelaskan, karakter berupa tokoh kartun dan logo atau lambang klub sepak bola ternama yang menjadi penghias lampion itu juga didapatnya dari internet. Dengan menggunakan kain flanel dan sedikit kreatifitas, ia membuat lampionnya menjadi sangat diminati kaum remaja. Tak jarang ia kerap kebanjiran pesanan lampion berlogo tulisan nama.

"Lumban juga modifikasi lampu lampionnya tidak hanya satu warna saja, terkadang ada yang pakai lampu warna-warni agar lebih menarik. Tapi satu lampu juga bagus karena kalau malam lampionnya juga lebih hidup,".

Setiap lampion yang dibuatnya itu dijual dengan kisaran harga Rp 150 ribu sampai Rp 100 ribu. Selain menjual di rumahnya, ia memasarkan lampionnya melalui media sosial Lumban Lampion Facebook maupun Aplikasi Whatsapp. Penjualannya pun terbilang lumayan. Setidaknya sudah hampir 200 lampion terjual selama menjual ini.

Sejauh ini, kata Lumban, sejumlah penjual aksesoris sudah mendatangi kediaman lumban setelah melihat karya melalui media sosial. Di antaranya penjual aksesoris dari kota siantar. 

"Mereka pesannya dalam jumlah banyak tapi diberi tenggat waktu singkat. Misalnya minta 10 lampion tapi minta waktu empat hari. Sementara pembuatan lampion ini masih manual sehingga sangat mengandalkan sinar matahari. Satu lampion saja itu proses keringnya bisa sampai dua hari kalau sepanjang hari hujan terus," ujarnya. 

Meski begitu, Lumban tetap mampu melayani pesanan dalam jumlah besar asalkan diberi waktu yang cukup panjang. Hingga kini, Lumban pun terus bereksperimen untuk mencari karya terbaru lainnya. Tungkasnya. (L-R) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar